1. Antioksidan yang tinggi
Kandungan coklat yaitu flavanols, sejenis flavanoid yang terdapat pada coklat merupakan antioksidan yang baik bagi tubuh.
2. Mencegah dan Melawan Kanker
Dari penelitian, coklat dapat menghambat pembelahan sel kanker dan mengurangi peradangan.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Berdasarkan penelitian, coklat dapat menurunkan tekanan darah. kandungan coklat yang dapat membuat mood lebih baik, ternyata mampu menurunkan tekanan darah.
4. Membuat Panjang Umur
Coklat pun mengandung zat yang mampu memperlambat penuaan yang artinya menjadikan kita panjang umur. Konsumsi coklat secara teratur dapat mengurangi keriput dan melindungi kulit dari terbakar sinar matahari.
Tidak hanya itu hasil penelitian yang dilakukan di Belanda yang diikuti 200 pria di atas 20 tahun, menemukan bahwa para pria yang mengkonsumsi sejumlah besar coklat, baik itu berupa cokelat susu dan dark chocolate, hidup lebih lama dan telah menurunkan tingkat penyakit keseluruhan daripada pria yang makan cokelat dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali.
Untuk memperkuat hasil dari penelitian di belanda tersebut, yaitu seorang yang bernama Jeanne Louise Calment salah satu orang tertua dengan umur panjang yang hidup sampai usia 122 mempunyai resep panjang umur, yaitu dia mengkonsumsi dark chocolate sebesar 2,5 pon dalam seminggu.
5. Meningkatkan Gairah/ libido
Coklat juga merupakan afrodisiak, yaitu sebagai peningkat libido seseorang. Menurut penelitian, wanita pecinta coklat memiliki gairah seksual lebih tinggi dari pada wanita yang tidak mengkonsumsi coklat. Mereka mengungkapkan, mengkonsumsi sebatang coklat sebelum bercinta dapat memberikan rasa rileks dan kepuasan dalam aktivitas seksual seseorang.
6. Menghilangkan Stress
Coklat juga dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat mengusir stres. Menurut penelitian dari Universitas California, Sandiego, orang yang stres, mulai dari tingkat stres ringan hingga tingkat depresi, mereka mengaku makan cokelat saat suasana hati mereka galau atau bad mood.
Mengapa demikian? Ternyata, cokelat juga mengandung molekul psikoaktif yang tentunya membuat pengkonsumsi cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.
Namun, mereka yang menyantap cokelat setiap hari malah tak terlihat mengalami penurunan risiko gangguan jantung sama sekali. Peneliti menyimpulkan efek pelindung pada cokelat akan berkurang bila menyantap kurang dari atau lebih dari ukuran optimal, yakni satu atau dua kali sajian dalam sepekan.
Mengapa terlalu banyak cokelat justru berbahaya? Pasalnya cokelat mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang dapat memicu kenaikan bobot seseorang, demikian menurut para periset. Namun, menurut studi sebelumnya, cokelat juga mengandung konsentrasi senyawa flavonoid dalam kadar tinggi yang dapat mengurangi tekanan darah dan melindungi dari serangan jantung,
Para periset mengatakan ini adalah kali pertama efek jangka panjang terhadap gagal jantung terungkap dalam studi. “Anda tidak dapat mengabaikan bahwa cokelat merupakan makanan berkalori tinggi dan kebiasaan mengonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan,” ujar pemimpin studi sekaligus direktur Unit Riset Epidemiologi Kardiovaskular di Boston, Murray Mittleman.